cerpen

Aku terus mencoba mengakrabkan diri dengan mario karena sejak kecil aku hanya bergaul dengan Mariana tanpa pernah memedulikan Mario . padahal , sejak kecil Mariana tak pernah jauh -jauh dari Mario . kami tumbuh bersama , bertiga , namun yang terasa , aku melewati masa kecilku hanya bersama Mariana . tak pernah bisa mengakrabkan diri dengan Mario . Aku selalu merasa ia anak yang aneh , cengeng ketika kecil , canggung dan pendiam . ia seakan memiliki dunia sendiri .

menjelang remaja , Aku melihat mario semakin aneh . ia membaca buku -buku yang berbeda dengan buku -buku yang aku dan Mariana baca . ia juga sering melengos pergi ketika aku menanyakan keberadaan Mariana ketika secara tak sengaja kami bertemu di pusat perbelanjaan . padahal , semua orang juga tahu bahwa hingga SMA , dimana ada Mariana , disitu pula mario berada.

" kau masih disini, ras ?masuk yuk , kita nonton DVD di kamarku ."
"film apa ?"
" biasalah , aku sedang nonton apa yang tak pernah bosan kutonton ."
"Friends?"
Mariana mengguk sambil tersenyum seperti anak kecil yang terpergok mengambil cokelat dikulkas untuk kelima kalinya dalam sehari .
" lagi ?"
"yep ! Mario juga nonton , mau ikut ?" ia mengerling seru kearahku .

dua minggu yang lalu , tak selang beberapa hari dari kedatanganku dirumah RAhardja , Mario dan Mariana secara resmi diberitahu tentang perjodohan itu . sebelumnya , tante Adis , ibu Mariana sempat mengajakku bicara .aku tak punya pilihan lain selain mengikuti saja kehendak mereka . dalam pembicaraan itu , tampak jelas bahwa Mario tidak terkejut . Aku rasa orang tua nya telah memberitahukan padanya tentang semua ini di waktu yang sama saat orang tua ku memberi tahukan padaku .

"look ,Raras , aku senang kau menjadi kembar iparku ," Mariana memegang tanganku sambil menatapku dalam -dalam .
" kembar ipar ? istilah baru lagi ?
ia tertawa nyaring , lalu tatapannya buyar . ia berlutut didepanku sebelum mulai bicara serius lagi , "aku tak tau apakah Mario kakakku atau adikku . bagiku ia kembaranku , dan ia sangat berarti buatku , ras . kau pun sudah kuanggap sebagai saudara selama ini ."

Aku mengusap rambutnya , menatapnya tak kalah dalam , lalu menariknya kepelukkanku aku tak ingin mengacaukan perasaannya . ya. aku akan menikah Mario . demi ayah , demi ibu , demi Mariana.

sampai di kamar Mariana , aku mengambil tempat disebelah Mario . ia tersenyum padaku . namun , ketika mereka berdua tertawa-tawa menikmati cerita , aku tetap melamun , memikirkan banyak hal tentunya . lalu , saat melihat adegan yang memunculkan tokoh Ross, aku tak dapat menghayati dialognya . yang terpikir hanya carol, mantan istrinya .

aku selesai berkemas . pagi ini aku akan diantar oleh mario ke jakarta , serbenarnya aku ingin Mariana ikut denganku , menemaniku di jakarta . tiba -tiba aku merasa tak ingin sendirian disana . namun , mariana harus bolak -balik menemui dosen untuk konsultasi skripsinya , hingga ia tak bisa menemaniku di jakarta . ia malah menyuruh Mario untuk menemaniku , agar selesai mengurus segala kepentinganku ,aku dapat kembali kebandung .Aku mengatakan bahwa aku harus tinggal di jakarta demi meneruskan mengurus perusahaan ayah .akhirnya Mariana malah menyuruhku cepat - cepat menikah dengan mario .
sepanjang perjalanan , tanpa diduga Mario berbicara lebih banyak daripada biasanya . Aku heran , mengapa anak pendiam ini menjadi begitu ribut ketika berdua denganku . dua minggu aku berada di rumahnya , kuperhatikan sifat pendiam itu masih melekat padanya . tetapi kini semuanya berubah . ternyata pembicaraanku nyambung dengannya . mungkin aku memang harus menikah dengan orang ini .

Aku seharusnya mengajakmu kencan ya , Ras," ia mengatakannya setelah kami diam berdetik-detik .
" untuk apa ? tapi boleh juga . "
" untuk .... melamarmu , mungkin ."
" kamu yakin , mar ? maksudku , kita baru saja mengetahui tentang perjodohan ini."
" aku tahu tentang perjodohan itu jauh setelah aku menyadari bahwa aku mencintaimu."
" kau ...?"
"ya . ras. aku rasa aku mulai menyukaimu sejak sma. aku melihatmu sebagai perempuan yang bisa menjahati dirimu sendiri . jangan marah dulu , maksudku kau bisa mandiri , kau pekerja keras . kau tak memanjakan dirimu seperti anak-anak orang kaya lainnya ."

" aku terlalu menyayangi orangtuaku . takut membuat mereka kecewa."
"lalu saat kau pergi ke london , aku tak bosan -bosannya bertanya pada almarhumah ibumu kapan kau pulang . mungkin benar bahwa kita baru aja menyadari cinta , ketika orang itu pergi ."

ia mencintaiku ? namun ,apa ia juga akan menyadari bahwa ia mencintaiku jika aku tak jauh -jauh sekolah di london ? hey , Aku telah menyadari bahwa aku mencintai orang tuaku bahkan sebelum mereka meninggal .dan delapan belas hari yang lalu ,saat aku mendengar kabar bahwa mereka mengalami kecelakaan ketika di singapura, juga saat mereka mengirim jenazahnya untuk di makamkan di bandung , aku malah berusaha menghilangkan cinta itu .untuk apa mencintai orang yang sudah tidak ada .

Mario menyodorkan tissue," maaf membuatmu ingat orang tuamu ."
aku mengeleng pelan , lalu mencoba tersenyum . mario menoleh sebentar , lalu tangan kirinya mengelus kepalaku . pertama kali yang ia lakukan bahkan sejak kami masih kecil.
"aku memiliki orang tuamu , kau , juga Mariana . boleh , kan mar , ikutan mengangap orangtuamu sebagai orangtuamu sebagai orangtuaku ?"
" kau akan menjadi istriku, maka mereka akan menjadi orangtuamu pula ."
ah, ya , menikah itu . haruskah ? aku melihat mario . apakah ia akan kecewa jika aku tak ingin menikah dengannya ? ah , tapi kemudian aku ingat ikrarku untuk tak mengecewakan orangtuaku dan Mariana .

"Mar, aku ngantuk . boleh tidur sebentar ?" aku beralasan karena sedang tak ingin mendengarkan ia bicara . aku hanya ingin berpikir.
"tidurlah , aku mendengarkan CD saja ," ia memasukkan cd kedalam player, lalu sebuah musik instrumen mengalun , aku memerhatikannya.
" Bising banget nggak ?" ia menoleh padaku , lalu mengecilkan volumenya .
" nggak , CDapaan nih
ia menyodrkan padaku .
" tentu saja tak bising , 'smooth sound gini ."
ia tertawa . detik berikutnya aku sudah memenjankan mataku , pura -puratertidur dan sempat berpikir bahwa aku akan membeli CD yang sama , Mario mengelus rambutku lagi , kali ini lebih perlahan daripada yang pertama .

Mario dan mariana kembar identik . baru saja mario bercerita bahwa ia pernah bosan karena orang -orang selalu mengindetikkan mario dan mariana . ia mengaku bahwa selama kuliah , ia seakan hidup dibayang -bayangi mariana . parahnya lagi , ia dan Mariana mengambil jurusan yang sama . menurut Mario semua itu terjadi secara kebetulan . dasar kembar , gumamku saat ia menceritakan itu , ia tertawa saja .
Mariana aktif dalam komunitas - komunitas kampus . mungkin kesibukkannya di komunitas itulah yang menjadikannya lama lulus. mario sendiri sudah lulus dari antropologi dansekarang ikutan sibuk menjalankan salah satu usaha ayahku sambil kuliah lagi dijurusan arsitektur . lalu ia masih menulis esai untuk dikirim kekoran -koran lokal dan nasional. sementara Mariana membantu ibu menjalankan usaha restoran masakan menado mereka di bandung . Duo kembar yang sama -sama pintar , kurasa .

wajah keduanya sangat mirip . mariana yang agak tomboy sejak kecil pernah membuat ku bingung membedakannya keduanya . ah, ya , aku ingat , ketika kecil Mariana selalu bersikeras untuk memakai baju yang sama dengan mario . karena Mario tak mungkin dipakaikan rok , maka Mariana lah yang memakai celana pendek atau panjang dan segala atribut kelaki-lakian . aku hampir trsenyum mengingat itu . namun aku tiba -tiba sadar Mario tak boleh tau aku tidak tidur .

Mario , aku harus menikah dengan orang ini . agar tak banyak orang yang kecewa namun, haruskah ? bagaimana jika akhir perkawinan kami seperti perkawinan Rossdan carol? ah , itu hanya fiksi, aku tahu namun, bagaimana jika fiksi itu berlaku pula dalam kehidupanku ? apalgi mau tak mau aku akan selalu bertemu dengan Mariana karena aku menikahi kembarannya . aku mengerutuk. wajah mereka sangat mirip . mengapa aku tak dapat berubah mencintai mario ? toh , wajah mereka sama saja mengapa aku justru masih mencintai kembarannya yang jelas-jelas tidak mungkin dijodohkan denganku ? apa aku dapat bertahan dengan menikahi Mario sementara pandangan dan hatiku tak akan bisa lepas dari Mariana ? akankah tak berpengaruh?

mesin mobil mati , CD player mati , lalu kurasakan Mario memanggilku lembut , mengusap rambutku lagi , lalu mencium kepalaku dalam sekali . aku malas membuka mataku sebenarnya .
" sudah sampai , ya ?"
"kamu bis amelanjutkan tidurmu didalam , biar aku yang membereskan barang -barangmu
"No . i'm up now."
" baguslah , ehm , kalu kamu tak terlalu capek , bisa temani aku nggak ?"
"kemana ?"
" beli cincin . kamu yang milih. harus kamu ."
ia tersenyum sekilas , lalu mengangkut barang -barangku , membawanya kedalam rumah , meninggalkanku disamping mobil yang bagasinya masih terbuka.

0 komentar:

Posting Komentar


 

Total Tayangan Halaman

......

About

Blogger templates


nuansa

kepakan sayap" mungilmu menggapai riak airdalm telaga indah melukiskan wajah mu di bening telaga mengejar mewujudkanmu tuju tepian tepian yang mengoreskan kanvas keabadian nan angan didasar relung sayap" mungil pejamkan mata biarkan hujan kan bawa terbang hati kesana dimana rintik " mengalir membentuk telaga dalam jauh lamunan dara ditepian karang merangkai ranting " tua diuntaian indah

Blogroll

Pengikut