uniknya sejarah jember 2

pabrik gula
gudang -gudang yang terletak di sekitar pelabuhan penarukan  .disebelah
kanan  & kiri bangunan induk ini terdapat puluhan gudang tempat penimbunan
barang hasil perkebunan sebelum di kirim ke luar negeri. gudang ini terbuat
bahan tembok . pada bagian  bawahnya tidak di beri  lantai. namun hanya
berlantai bambu . ukuran gudang - gudang tersebut  sangat luas mencapai
ratusan meter persegi.  di bangun rel kereta api dari  stasiun sampai kepelabuhan
bahkan disebelah  kanan dermaga  dulunya  ada rel  sampai ujung dermaga.setelah
pelabuhan Panarukan  mengalami kemunduran , rel tersebut  di cabut bahkan sampai
ke stasiun.
dampak kebijakan politik ekonomi itu menyebabkan banyak berdirinya perusahaan
perkebunan. salah satumya  daerah yang berkembang sebagai akibat kebijakan itu
ialah daerah Bondowoso dan Jember. kedua daerah ini cocok  untuk penanaman
komoditi ekspor

Jember sebelumnya bukanlah daerah yang penting bila saja tidak ada  hasil perkebunan
pada masa itu. letaknya yang berada di daerah  pedalaman dan jauh dari jalan anyer
-panarukan  yang di bangun  tahun 1808 oleh Gubenur Jendral Herman Willem Daendles
pada awalnya di buat dengan tujuan  untuk memperlancar usaha militer Belanda dalam peperangan menaklukkan  daerah Blambangan < banyuwangi> . pada perkembangan selanjutnya jalan yang memanjang dari arah barat ke timur  di pesisir utara sangat bermanfaat bagi kelancaran lalu lintas pos ekonomi dan transportasi.

selain keberadaan  jaringan jalan , jalur kereta api  di Panarukan  turut memperlancar distribusi barang.Stasiun kereta api  di Panarukan  di bangun oleh Belanda  sekitar tahun 1890.
bangunan ini pada saat sekarang masih utuh, tetapi pada tahun2003 sudah tidak di fungsikan lagi.struktur bangunan terdiri dari 3 bagian  :
1.tempat administrasi
2.tempat tunggu penumpang
3 tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
pada masa pendudukan kolonial Belanda di wilayah Kabupaten  panarukan terdapat 12 buah pabrik gula yaitu:
- pabrik gula De Maas
- pabrik gula assembagus
-pabrik gula pandjie
pabrik gula olean
-pabrik gula Boendoean
-pabrik gula soekowidi
-pabrik gula prajekan
-pabrik gula Bedadoeng
-pabrik gula Semboro
-pabrik gula tangarang
-pabrik gula goenoeng sari

pada saat ini di wilayah Kabupaten situbondo hanya terdapat enam pabrik gula -De Maas    -Assembagus    -pandjie
-olean    -Boendoean      - Wringin anom. dari enam pabrik gula tersebut 4 pabrik gula masih terlihat  wujudnya dan berproduksi hingga saat ini.
pabrik gula tersebut adalah Assembagus, Olean ,Pandjie ,Wringin anom ,satu pabrik lagi masih berdiri tetapi tidak berproduksi lagi adalah pabrik gula De Maas dan 1 pabrik gula  yang lain adalah pabrik gula Boedoen sudah tidak tampak lagi keberadaannya .keseluruhan pabrik " tersebut merupakan produsen  gula terbesar di Jawa Timur. 




pada sekitar tahun 1850 warga  negara Belanda keturunan skotlandia ini mendiri
kan  De Landbouw Maatscappij Oud Djember sebuah perkebunan
di jember , dengan kontur tanah yang berbukit-bukit < orang jember menyebutnya
gumuk .
George Birnei mendapatkan hak erfpacht atau hak guna usaha untuk jangka
waktu 75 tahun  di daerah jember  jenggawah. ia menggarap areal perkebunan
ini untuk usaha perkebunan tembakau jenis BNO .pada masa itu
Beliau adalah keluarga kaya  karena usahanya tersebut. George Birnei juga menanam
kopi, coklat kelapa  dan sebagainya .daerah pemasarannya hingga ke Eropa.
seiring dengan perkembangannya George Birnei mendatangkan  pekerja dari
pulau Madura dan juga  daerah Blitar dan sekitarnya . hal inilah yang
membuat komposisi masyarakat Jember yang pada akhirnya terdiri dari 2
etnis besar yaitu etnis Madura & Jawa.kehadiran Birnei memancing pengusaha
 lain ikut membuka perkebunan di daerah jember dan sekitarnya.
pada masa Belanda  di bangun rel kereta api    
sejarah kota jember dari sisi seorang tokoh yang ber n
ama George Birnei.
berkembangnya kota jember  tidak lepas dari jasa beliau  selama berada di jember.George Birnei berlayar dari Holland menuju Hindia  Belanda,dan menikah dengan wanita pribumi yang bernama Rabina.Rabina berasal dari Madura yang berimigran ke Jawa Timur. Rabina sendiri anak dari pasangan  Grimin  & Sayeh..
menikahi wanita pribumi seperti Rabina adalah hal tidak biasa di lakukan  di lakuka pada masa itu. . pernikahan Rabina dengan George Birnei di karuniai 8 orang anak dan untuk mendapatkan pendidikan & pengajaran  anak itu di kirim ke Belanda  dan kemudian Rabina  juga di boyong  ke Belanda.

Birnei kembali ke Jember pada tahun 1850 setelah dia mendapatkan  hak erfpacht  atau  hak guna usaha  dan mendirikan  NV   Landbouw Matscapay Out Jember  < NV  LMOD >.  mengalami kemajuan luar biasa. sejak awal abad X1X pihak pemerintahan  kolonial menerapkan  kebijakan ekonomi the system of onterprice sebagai pengganti the cultivation system  < sistem pengolahan bahan  >

pelabuhan panarukan
seiring makin berkembangnya LMOD dan perusahaan lainnya . maka di perlukan jalur distribusi hasil  perkebunan yang baik.Birnei  berinisiatif untuk membangun pelabuhan  di panarukan  dan jalur kereta api Jember- Bondowoso- Panarukan . sebagai ondermer terkemuka dikawasan  Besuki..

George Birnei bekerja sama dengan Stoomvaart Matscapiennederlandsch. pada tahun 1897 mendirkan pelabuhan  panarukan  dengan nama Maactschappij panarukan yang ber jarak 98 km..di buka pada tanggal 1- oktober- 1897 . sejak berdirinya  perusahaan  pelabuhan  ini semua hasil perkebunan yang berasal  Bondowoso- Jember- Banyuwangi  dan Panarukan .hasil perkebunan tersebut di timbun di gudang -gudang di sekitar pelabuhan  kemudian di angkut  dari pelabuhan  panarukan keluar negeri terutama ke bremen < Jerman > dan Rooterdam

selain itu di pinggir pantai terdapat bangunan menara  atau mercusuar tua yang berfungsi sebagai sinyal  atau tanda  pelayaran .letaknya di tepi pantai kawasan pelabuhan. mercusuar hingga sekarang masih ada . di buat dari kontruksi besi. adapun mercusuar ini  adalah sebagai tanda  kedudukan  pelabuhan  panarukan . tinggi menara  ini sekitar 50 m dengan lebar 8 m. untuk menyinari menara tersebut pada jaman dulu menggunakan  karbit ,namun sekarang  mengggunakan  lampu listrik.

di sebelah kanan menara terdapat bekas bangunan kolonial  yang berupa  perkantoran  dan menjadi  gedung induk Maasctschappij  Panaroekan yang terbuat dari batu bata . menurut seorang  informan bangunan ini  sangat megah berlantai tiga . namun sekarang bangunan  itu  sudah tidak ada lagi.

0 komentar:

Posting Komentar


 

Total Tayangan Halaman

......

About

Blogger templates


nuansa

kepakan sayap" mungilmu menggapai riak airdalm telaga indah melukiskan wajah mu di bening telaga mengejar mewujudkanmu tuju tepian tepian yang mengoreskan kanvas keabadian nan angan didasar relung sayap" mungil pejamkan mata biarkan hujan kan bawa terbang hati kesana dimana rintik " mengalir membentuk telaga dalam jauh lamunan dara ditepian karang merangkai ranting " tua diuntaian indah

Blogroll

Pengikut